Renungan, 12 Maret 2013.
Hari ini adalah sebuah titik rutin perjalanan hidupku, tepat dihari ini 36 tahun lalu aku lahir ke dunia pana dengan tak berbekal apapun. mungkin hanya sambutan air mata kebahagiaan dari orang tua dan orang sekitar karena telah hadir diantara mereka satu mahluk Tuhan yang akan dititipkan kepada kedua orang tua tersebut.
Perjalanan terus dilalui, cinta, bahagia, sedih, lelah, semangat, kadang putus asa, harapan, impian terus berjalan berbekal hanya dari satu titik semangat untuk menggapai impian yang entah apakah sampai kini aku dapat atau tidak, tapi yang jelas aku masih punya semangat cita-cita dan impian untuk hidupku, isteriku dan anak-anaku yang selalu memberikan kemampuan untuk terus berfikir, bersabar dan selalu menjadi pembakar semangat hidup.
sebuah proses yang panjang sepertinya sangat mustahil jika berjalan benar-benar sesuai harapan kita, sempurna sesuai dengan perencanaan kita. namun yang harus disikapi adalah aku harus mampu menangani seluruh proses dan perbedaan pemikiran dan lambat laun harus menjadi jembatan penghubung persepsi sehingga nantinya beberapa pemikiran yang berbeda mampu membaur menjadi satu untuk satu tujuan mulya.
seperti yang aku tahu tidak mungkin seluruh manusia harus mengerti dan mengikuti bahkan suka terhadap perencanaan kita sekalipun orang terdekat. yang dilakukan adalah terus berjalan biarkan suara-suara tersebut sebagai instrumental yang indah yang selalu memberikan energi positif pada diri sendiri.
perencanaan yang besar, yang complicated seringnya tidak bisa diterima dengan normal bahkan akan menjadi sesuatu yang negatif jika perencanaan tersebut tidak dimengerti, tidak bisa diinformasikan dengan benar atau tidak bisa diterima dan dimengerti oleh si penerima informasi, tapi lagi-lagi ini adalah sebuah konsekuensi hidup, jika yakin dan benar, maka berjalanlah....teruss!!!.
MERUBAH DORONGAN NEGATIF MENJADI POSITIF
Hidup ini tak selalu harus diberikan dorongan positif oleh orang-orang yang kita cinta, orang-orang disekitar kira. dorongan negtif juga diperlukan, ini adalah sebuah opsisi dimana akan menjadikan aku sebuah alert, perhatian sehingga mampu berhati-hati dan mengambil seluruh prasangka itu yang kemudian mengolahnya menjadi dorongan positif. dorongan negatif itu akan sangat terasa melelahkan untuk si pemilik sumber negatif tersebut, tapi akan menjadi sebuah yang sangat ringan untuk si target dorongan tersebut.
sebagai mahluk Tuhan tentu harus sadar bahwa didunia ini berbagai macam bentuk mahluk di ciptakan, yang tidak hanya menjadi sekedar penghias untuk keindahan bola dunia namun jauh lebih penting dimana mereka memiliki peran yang sangat penting satu sama lainnya.
KEBAIKAN HARUS TETAP DILAKUKAN
Kebaikan tak selalu berbuah kebaikan, ada kala kebaikan yang kita lakukan akan menjadi sebuah hasil yang tidak baik, namun lagi-lagi bukan Tuhan tidak adil dalam hal ini pasti Ia berkehendak bahwa itu merupakan sebuah proses yang harus dilalui.
pelajaran penting dari Orang tua kita mungkin bagi Umat Islam selalu diberikan cerita tentang sejarah para Nabi, yang mana mereka terus menyebarkankebaikan dimuka bumi walaupun harus kepedihan, sakit, cemoohan, hinaan bahkan pengusiran yang dilakukan oleh kaum kafir. mereka memiliki semangat, keyakinan, pengorbanan yang luar biasa. hingga akhirnya berbuah manis, yang kita rasakan sekarang ini dengan ilmu, perdamaian dan cintaNya yang sampai sekarang terus kita bisa pelajari, pahami dan ditauladani.
kebaikan yang paling hakikat adalah Kebaikan Menurut Tuhan, bukan manusia, biarkan mereka berprasangka karena sesungguhnya cita-cita besar dan mulya tidak akan hancur oleh hanya sekedar prasangka negatif. menjadikan Tuhan sebagai kekuatan tersebesar adalah yang paling tepat, saya fikir.
JAGA TITIPAN TUHAN
Seperti yang dilakukan orang tuaku menjaga, mendidik, dan membesarkanku tentunya aku juga ingin memiliki proses tanggungjawab tersebut sama. kini pelajaran yang telah kumiliki dari mereka aku bisa mengerti, kenapa mereka mendidiku dari kecil menjadi orang yang disiplin, kerja keras, kuat di segala kondisi. masa kecilku mungkin sedikit berbeda dengan yang lain. kehidupan mandiri sudah harus aku lakukan saat aku duduk dibangku Sekolah Dasar. tidak ada pakaian baru jika aku belum menanam kacang hijau atau kedelai, tidak ada kembang api yang indah dimalam lebaran jika aku belum menjual kayu jati hasil jualanku. tidak bisa bermain layangan disawah jika aku belum membuatnya. tapi semua itu aku jalani Demi Tuhan dengan Bahagia, Syukur pada Tuhan, dengan proses itu aku dibentuk menjadi jiwa mandiri, dan tak bergantung pada orang lain. dengan kondisi yang begitu bukan orang tuaku tidak sayang atau mereka termasuk dalam garis orang miskin di desa, tapi mereka memang seperti itu memberikan pembelajaran terhadap anak-anaknya.Mereka orangtuaku kini sudah tak bisa lagi aku rasakan sentuhan tangannya, tapi aku tumbuh dan sangat merasakan bekal pelajaran berhaga dari mereka.
kini aku telah memiliki dua bidadari yang cantik, cerdas, berani dan lincah, memiliki harapan untuk mereka, ada impian yang besar dimereka, ada semangat dan kelak sebuah keberhasilan dunia dan akherat di diri mereka. ini adalah sebuah titik awal perjalan membesarkan mereka, dalam doaku selalu kuhaturkan, Tuhan bimbing aku dijalanMu, mampukan aku menjadi umat yang taat, menjadi pemimpin keluarga, memberikan contoh dan mendidik anak-anaku untuk selalu taat kepadaMu dan selalu bersyukur dengan apa yang telah engkau berikan. Tuhan Berikan dan Jaga selalu kebahagiaan kami, untuk bersama menuju cita-cita dan kedamaian yang engkau miliki.(y)
Hari ini adalah sebuah titik rutin perjalanan hidupku, tepat dihari ini 36 tahun lalu aku lahir ke dunia pana dengan tak berbekal apapun. mungkin hanya sambutan air mata kebahagiaan dari orang tua dan orang sekitar karena telah hadir diantara mereka satu mahluk Tuhan yang akan dititipkan kepada kedua orang tua tersebut.
Perjalanan terus dilalui, cinta, bahagia, sedih, lelah, semangat, kadang putus asa, harapan, impian terus berjalan berbekal hanya dari satu titik semangat untuk menggapai impian yang entah apakah sampai kini aku dapat atau tidak, tapi yang jelas aku masih punya semangat cita-cita dan impian untuk hidupku, isteriku dan anak-anaku yang selalu memberikan kemampuan untuk terus berfikir, bersabar dan selalu menjadi pembakar semangat hidup.
sebuah proses yang panjang sepertinya sangat mustahil jika berjalan benar-benar sesuai harapan kita, sempurna sesuai dengan perencanaan kita. namun yang harus disikapi adalah aku harus mampu menangani seluruh proses dan perbedaan pemikiran dan lambat laun harus menjadi jembatan penghubung persepsi sehingga nantinya beberapa pemikiran yang berbeda mampu membaur menjadi satu untuk satu tujuan mulya.
seperti yang aku tahu tidak mungkin seluruh manusia harus mengerti dan mengikuti bahkan suka terhadap perencanaan kita sekalipun orang terdekat. yang dilakukan adalah terus berjalan biarkan suara-suara tersebut sebagai instrumental yang indah yang selalu memberikan energi positif pada diri sendiri.
perencanaan yang besar, yang complicated seringnya tidak bisa diterima dengan normal bahkan akan menjadi sesuatu yang negatif jika perencanaan tersebut tidak dimengerti, tidak bisa diinformasikan dengan benar atau tidak bisa diterima dan dimengerti oleh si penerima informasi, tapi lagi-lagi ini adalah sebuah konsekuensi hidup, jika yakin dan benar, maka berjalanlah....teruss!!!.
MERUBAH DORONGAN NEGATIF MENJADI POSITIF
Hidup ini tak selalu harus diberikan dorongan positif oleh orang-orang yang kita cinta, orang-orang disekitar kira. dorongan negtif juga diperlukan, ini adalah sebuah opsisi dimana akan menjadikan aku sebuah alert, perhatian sehingga mampu berhati-hati dan mengambil seluruh prasangka itu yang kemudian mengolahnya menjadi dorongan positif. dorongan negatif itu akan sangat terasa melelahkan untuk si pemilik sumber negatif tersebut, tapi akan menjadi sebuah yang sangat ringan untuk si target dorongan tersebut.
sebagai mahluk Tuhan tentu harus sadar bahwa didunia ini berbagai macam bentuk mahluk di ciptakan, yang tidak hanya menjadi sekedar penghias untuk keindahan bola dunia namun jauh lebih penting dimana mereka memiliki peran yang sangat penting satu sama lainnya.
KEBAIKAN HARUS TETAP DILAKUKAN
Kebaikan tak selalu berbuah kebaikan, ada kala kebaikan yang kita lakukan akan menjadi sebuah hasil yang tidak baik, namun lagi-lagi bukan Tuhan tidak adil dalam hal ini pasti Ia berkehendak bahwa itu merupakan sebuah proses yang harus dilalui.
pelajaran penting dari Orang tua kita mungkin bagi Umat Islam selalu diberikan cerita tentang sejarah para Nabi, yang mana mereka terus menyebarkankebaikan dimuka bumi walaupun harus kepedihan, sakit, cemoohan, hinaan bahkan pengusiran yang dilakukan oleh kaum kafir. mereka memiliki semangat, keyakinan, pengorbanan yang luar biasa. hingga akhirnya berbuah manis, yang kita rasakan sekarang ini dengan ilmu, perdamaian dan cintaNya yang sampai sekarang terus kita bisa pelajari, pahami dan ditauladani.
kebaikan yang paling hakikat adalah Kebaikan Menurut Tuhan, bukan manusia, biarkan mereka berprasangka karena sesungguhnya cita-cita besar dan mulya tidak akan hancur oleh hanya sekedar prasangka negatif. menjadikan Tuhan sebagai kekuatan tersebesar adalah yang paling tepat, saya fikir.
JAGA TITIPAN TUHAN
Seperti yang dilakukan orang tuaku menjaga, mendidik, dan membesarkanku tentunya aku juga ingin memiliki proses tanggungjawab tersebut sama. kini pelajaran yang telah kumiliki dari mereka aku bisa mengerti, kenapa mereka mendidiku dari kecil menjadi orang yang disiplin, kerja keras, kuat di segala kondisi. masa kecilku mungkin sedikit berbeda dengan yang lain. kehidupan mandiri sudah harus aku lakukan saat aku duduk dibangku Sekolah Dasar. tidak ada pakaian baru jika aku belum menanam kacang hijau atau kedelai, tidak ada kembang api yang indah dimalam lebaran jika aku belum menjual kayu jati hasil jualanku. tidak bisa bermain layangan disawah jika aku belum membuatnya. tapi semua itu aku jalani Demi Tuhan dengan Bahagia, Syukur pada Tuhan, dengan proses itu aku dibentuk menjadi jiwa mandiri, dan tak bergantung pada orang lain. dengan kondisi yang begitu bukan orang tuaku tidak sayang atau mereka termasuk dalam garis orang miskin di desa, tapi mereka memang seperti itu memberikan pembelajaran terhadap anak-anaknya.Mereka orangtuaku kini sudah tak bisa lagi aku rasakan sentuhan tangannya, tapi aku tumbuh dan sangat merasakan bekal pelajaran berhaga dari mereka.
kini aku telah memiliki dua bidadari yang cantik, cerdas, berani dan lincah, memiliki harapan untuk mereka, ada impian yang besar dimereka, ada semangat dan kelak sebuah keberhasilan dunia dan akherat di diri mereka. ini adalah sebuah titik awal perjalan membesarkan mereka, dalam doaku selalu kuhaturkan, Tuhan bimbing aku dijalanMu, mampukan aku menjadi umat yang taat, menjadi pemimpin keluarga, memberikan contoh dan mendidik anak-anaku untuk selalu taat kepadaMu dan selalu bersyukur dengan apa yang telah engkau berikan. Tuhan Berikan dan Jaga selalu kebahagiaan kami, untuk bersama menuju cita-cita dan kedamaian yang engkau miliki.(y)
Teguran, Cobaan, Ujian Untuk Naik Kelas
Reviewed by Masyon
on
08.52
Rating:
Tidak ada komentar: