Sibuk berusaha memperbaiki diri
tak kunjung jua diterima
menumpahkan seluruh kasih dan sayang
tak jua di pandang
sial kali nasibmu,,,
gigih berusaha membangun, menggapai puncak
sisa beberapa jengkal
ia tendang, hempaskan aku terjerembab kembali ke dasar jurang paling dalam.
peluh becampur darah perjuangan
air mata bercampur doa pengharapan
tak jua mampu menebus hatimu yang keras
melebihi kerasnya karang dasar laut segi tiga bermuda
tak ada pengampunan, tak ada maaf, tak ada kata taubat
bagimu kesalahan, adalah mutlak
padahal Tuhan sang pencipta alam semesta
maha pemurah dan pengasih serta maha pengampun.
kucoba bersabar, kucoba ikuti, kucoba taati
namun kau memang keras hati
definisi hidup
dirimu yang tentukan
hitam putih seseorang kau sebutkan
tak mau berkaca padahal ada cermin
tak mau mendengar padahal ada suara
tak mau luluh padahal ada pengakuan
kita manusia, sama-sama punya rasa
punya batas kesabaran
punya rasa kesakitan
punya amarah
punya dendam
punya kebencian
tapi
sisi lain kita sebagai manusia juga
punya kasih sayang
dan pengampunan
apakah kita rela dikuasai kebencian ?
dendam merajai isi hati kita ?
mengatur, dan memperbudak akal sehat ?
diarahkan fitnah yang menjerumuskan kita.
Naudzubillahiminzalik,,,
ku harap aku, kamu bisa berfikir lebih arif dan bijaksana.
tetap gunakan alam sadar sehat kita
dengan tetap memohon padaNya.
kita bertafakur bersama
membaca diri bersama
melihat dan mengevaluasi kembali
apa, siapa diri kita ?
mengapa harus anak-anak yang tak berdosa menjadi korban kebencian.
ku harap kau tidak dikuasai kebencian....
medio Oktober 2013
tak kunjung jua diterima
menumpahkan seluruh kasih dan sayang
tak jua di pandang
sial kali nasibmu,,,
gigih berusaha membangun, menggapai puncak
sisa beberapa jengkal
ia tendang, hempaskan aku terjerembab kembali ke dasar jurang paling dalam.
peluh becampur darah perjuangan
air mata bercampur doa pengharapan
tak jua mampu menebus hatimu yang keras
melebihi kerasnya karang dasar laut segi tiga bermuda
tak ada pengampunan, tak ada maaf, tak ada kata taubat
bagimu kesalahan, adalah mutlak
padahal Tuhan sang pencipta alam semesta
maha pemurah dan pengasih serta maha pengampun.
kucoba bersabar, kucoba ikuti, kucoba taati
namun kau memang keras hati
definisi hidup
dirimu yang tentukan
hitam putih seseorang kau sebutkan
tak mau berkaca padahal ada cermin
tak mau mendengar padahal ada suara
tak mau luluh padahal ada pengakuan
kita manusia, sama-sama punya rasa
punya batas kesabaran
punya rasa kesakitan
punya amarah
punya dendam
punya kebencian
tapi
sisi lain kita sebagai manusia juga
punya kasih sayang
dan pengampunan
apakah kita rela dikuasai kebencian ?
dendam merajai isi hati kita ?
mengatur, dan memperbudak akal sehat ?
diarahkan fitnah yang menjerumuskan kita.
Naudzubillahiminzalik,,,
ku harap aku, kamu bisa berfikir lebih arif dan bijaksana.
tetap gunakan alam sadar sehat kita
dengan tetap memohon padaNya.
kita bertafakur bersama
membaca diri bersama
melihat dan mengevaluasi kembali
apa, siapa diri kita ?
mengapa harus anak-anak yang tak berdosa menjadi korban kebencian.
ku harap kau tidak dikuasai kebencian....
medio Oktober 2013
DIKUASAI KEBENCIAN
Reviewed by Masyon
on
14.07
Rating:
Tidak ada komentar: