Semenjak kepemimpinan
Presiden Jokowi Revolusi Mental kerap kita dengar mulai saat kampanye sampai
sekarang di media elektronik dan media cetak rutin menghiasi tivi dirumah kita
dengan iklan layanan masyarakat tersebut. Mengacu kepada website
revolusimental.go.id revolusi mental adalah gerakan
seluruh rakyat Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa
menjadi Indonesia yang lebih baik. Revolusi mental bukanlah pilihan namun
sebuah keharusan agar bangsa Indonesia bisa berdiri sejajar dengan bangsa
lainnya dengan revolusi mental Indonesia bisa lebih baik tentunya dimulai dari
diri kita sendiri.
Mengapa Harus Revolusi Mental ?
Jika
kita bertanya pada diri kita sendiri, mengapa harus Revolusi mental ? sudah
rusak parahkah bangsa ini ? sudah tidak berbudikah pekertikah kita ini ? sudah
tidak ada lagikah pejabat negara ini yg bisa jadi tauladan ? awalnya penulis
merasa tersinggung dengan slogan Revolusi Mental, alangkah tidak bernilainya masyarakat
Indonesia ini, apa iya sampe-sampe masalah antri saja harus di iklankan di tv?
Apa iya soal buang sampah saja harus diajarin? Bukankah kita sudah dapat sedari
kita bisa mulai berjalan dan berkomunikasi dengan orang tua, kemudian di susul
di taman kanak-kanak, sd, smp, sma bahkan perguruan tinggi soal buang sampah
pada tempatnya kita semua pasti pernah diajarkan, diajak dan melakukan. Dan
kita juga tahu bahwa bohong itu dosa, mencuri itu dosa, berjudi itu dosa,
berjina juga dosa dan seluruh tindakan yang merugikan orang lain tidak boleh
kita lakukan. Kita juga sepakat bahwa koruptor harus di hukum seberat-beratnya.
Namun,
setelah penulis mencoba menelaah dari berbagai sudut, termasuk membaca dari
sumber website revolusimental.go.id lumayan kaget juga ternyata “Hasil-hasil survei internasional sering menunjukkan
bahwa dalam hal yang baik, angka untuk Indonesia cenderung rendah, tetapi dalam
hal yang buruk cenderung tinggi. Contoh, data Tranparency International
menunjukkan persepsi tentang tingkat korupsi di sektor publik, dari 177 negara
dan dengan 177 skor, Indonesia berada di rangking 114 dengan skor 32 Ini di bawah Ethiopia yang berada pada posisi 111”[1]
SIAPA YANG
HARUS MELAKUKAN REVOLUSI MENTAL ?
Jawabannya adalah KITA, lebih
tepatnya adalah saya! Apapun profesi dan jabatannya, berapapun umurnya, apapun
jenis kelaminnya serta dimanapun anda selama berada diwilayah kesatuan Negara
Republik Indonesia harus melakukan perubahan.
Sebagai contoh revolusi
mental di kalangan mahasiswa, bulan januari sampai dengan maret adalah jadwal
Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan kita semua sadar bahwa menghadapi UAS
adalah belajar, tapi tidak sedikit dari sahabat mahasiswa yang masih malas dan mencari jalan pintas dalam proses
ujian, disinilah peran harus melakukan revolusi mental, dimana kejujuran,
ketekunan dan kerjakeras dalam proses belajar adalah bagian penting menuju
Ujian.
Jika kita seorang yang
memiliki profesi Dokter, melayanilah dengan tulus para pasien yang berharap
sembuh, jika kita seorang polisi mengabdilah dengan jujur, jika kita hakim
memutuslah dengan adil, jika kita tokoh agama sebarkanlah perdamaian, jika kita
pengusaha carilah keuntungan yang halal, jika kita seniman hiburlah dengan
sesuai norma dan budaya, dan masih banyak contoh-contoh lainnya.
Jika kita tidak ingin
REVOLUSI MENTAL hanya slogan yang terdiri dari kosakata pelipur lara, cerminkan
dan jadikan diri kita sebagai model dalam melakukan perubahan.
NILAI-NILAI STRATEGIS REVOLUSI MENTAL
Sebagai bahan pengetahuan
pemerintah sudah mendefinisika nilai-nilai revolusi mental kedalam beberapa
kategori diantaranya adalah ;
1. Intergritas, memiliki sub nilai yang terdiri dari ;
a. Kewargaan, contoh prilaku sebagai berikut ;
i. Bersih, antri, hak disable, hak pejalan kaki, aman berkendara
b. Dapat
Dipercaya , contoh prilaku sebagai
berikut ;
i. Anti memberi dan menerima suap
2. Etos Kerja, memiliki sub nilai yang terdiri dari ;
a. Profesional, contoh prilaku sebagai berikut ;
i. Cepat tanggap, tepat waktu, tidak menunda pekerjaan
b. Mandiri, contoh prilaku sebagai berikut ;
i. Cinta Produk Indonesia
c. Kreatif, contoh prilaku sebagai berikut ;
i. Melakukan Inovasi, anti mencontek, life long learning
3. Gotong
Royong, memiliki sub nilai yang
terdiri dari ;
a. Saling
menghargai, contoh prilaku sebagai
berikut ;
i. Sopan santun, menghargai perbedaan, anti kekerasan,
anti diskriminasi, kasih sayang.
b. Gotong
Royong, contoh prilaku sebagai
berikut ;
i. Tolong menolong, kerjasama dan kerelawanan
sudah bisa kita pahami diatas
adalah nilai-nilai strategis Revolusi mental yang harus didukung dan
dilaksanakan oleh kita semua agar 8 prinsip revolusi mental[2]
bisa terwujud, diantaranya adalah ;
1. Revolusi
Mental adalah gerakan sosial untuk bersama-sama menuju Indonesia yang lebih
baik.
2. Harus
didukung oleh tekad politik (political will) Pemerintah
3. Harus
bersifat lintas sektoral.
4. Kolaborasi
masyarakat, sektor privat, akademisi dan pemerintah.
5. Dilakukan
dengan program “gempuran nilai” (value attack) untuk senantiasa mengingatkan
masyarakat terhadap nilai-nilai strategis dalam setiap ruang publik.
6. Desain
program harus mudah dilaksanakan (user friendly), menyenangkan (popular) bagi
seluruh segmen masyarakat.
7. Nilai-nilai
yang dikembangkan terutama ditujukan untuk mengatur moralitas publik (sosial)
bukan moralitas privat (individual).
8. Dapat
diukur dampaknya dan dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat.
JADI PENGGERAK REVOLUSI MENTAL ITU MUDAH
Pada prinsipnya apa yang diinginkan
oleh Presiden Jokowi dan Seluruh Rakyat Indonesia melaksanakan revolusi mental
adalah pekerjaan mudah! Mengapa mudah ? karena gerakan revolusi mental bukan
hal baru, kita sudah di ajarkan oleh orang tua kita, oleh guru kita, oleh dosen
kita, oleh pengalaman hidup dan paling inti adalah oleh hati dan sanubari kita.
Karena pada intinya hati
manusia bisa dan mampu membedakan mana yang benar dan salah, mana yang dilarang
dan boleh, mana yang dosa dan berpahala. Kita adalah mahluk Tuhan yang istimewa
diberikan segala bentuk kelebihan dan kekurangan, salah satunya adalah akan dan
pikiran yang berfungsi untuk memilah tadi itu.
Sugestingkan pada diri kita
bahwa Berbuat Baik itu mudah dan berbuat Jahat itu sulit, revolusi mental itu
dimulai dari diri sendiri, jadi mengendalikan diri sendiri jauh lebih mudah
dibandingkan mengendalikan diri orang lain. Lakukan dari hal kecil, mulai
sekarang, berikan contoh, dan ajak orang lain, Indonesia bisa berubah lebih
baik semua bermula dari kita.
Penulis :
Yono Maulana S.Kom, MM
Dosen di beberapa Kampus
Konsultan Manajemen
www.yonomaulana.com
REVOLUSI MENTAL, SAYA HARUS BERUBAH
Reviewed by Masyon
on
14.23
Rating:
Tidak ada komentar: