Breaking News

Review Pengalaman Menggunakan Daihatsu Ayla (2013-2016)

Oleh Yono Maulana. Tak terasa sudah hampir pertengahan 2016 si Arjuna DAAC 2007 telah menemani perjalanan dan dengan setia menemani setiap aktifitas usahaku. Kali ini saya hanya ingin berbagi kisah selama beraktifitas dengan Daihatsu Ayla si Gesit, irit dan Keren.
Sebelumnya saya juga pernah menuliskan pengalaman perjalanan bersama ayla http://yonomaulana.blogspot.co.id/2014/04/daihatsu-ayla-memberikan-solusi-review.html

Pengalaman di Tahun Pertama
Daihatsu Ayla yang saya miliki type terendah yaitu D+ upgrade yang saya lakukan saat setelah pembelian adalah mengganti Double Dean dan Sound System, dengan harapan bisa mengisi waktu kesendirian saat tugas luar kota. Oya sekedar info saya membeli Ayla memang untuk transportasi Rute Brebes – Jakarta yang dilakukan setiap minggu. Dengan pertimbangan Bahan Bakar Irit, Perawatan Murah dan Suku Cadang yang mudah. Alhasil setelah saya surving dan mencoba bertanya kepada tema-teman akhirnya saya mendapatkan rekomendasi Daihatsu Ayla yang tepat. Jarak antara Jakarta Brebes selatas sekira 350KM saat itu akhir tahun 2013 jalan pantura sangat rusak dan berlubang, cipali belum dibuka. Saat diperjalanan yang saya rasakan mobil terasa sangat ringan dan saat menyalip kendaraan lain terutama saat tikungan terasa salip, ternyata sumber masalahnya adalah ukuran ban 13. Akhirnya saya ganti dengan ukuran 14, jika anda membeli Type M atau X biasanya sudah ukuran 14 dengan velg Racing dan itu sangat ideal. Saran saya juga jangan ganti ukuran ban dengan ukuran yang lebih besar atau lebih lebar, hal itu akan berakibat pada kecepatan dan kelincahan mobil, jika Ayla anda memang untuk aktivitas. Jadi lebih baik standar.

Masalah lain yang muncul adalah suara angin masuk kedalam kabin jadi berisik mungkin karena body yang tidak menggunakan peredam. Terutama saat hujan turun. Cat mobil yang tipis sangat mudah tergores dan berbekas. Saran saya jika anda berkendara masuk ke pedesaan yang kanan kiri banyak pohon ranting atau rumput usahakan jangan sampe bergesekan. Yang kedua jagalah anak-anak anda dan anak tetangga untuk mencoret-coret mobil anda J

Ditahun pertama juga saya sudah membawa mobil ke Tasik, tembus kuningan dan brebes, berbagai macam tanjakan sudah di lalu dan alhamdulilah cukup kuat dan tidak pernah mogok atau tekor. Karena saya sering jalan malam ternyata mengakibatkan air aki cepat kering, kelalaian pertama saya adalah lupa cek air aki dan akibatnya adalah kering, saat itu masih asuransi saya hubungi Astra Word kemudian dapat ganti dari bengkel Resmi.

Untuk kondisi jalan rusak dan berlubang Ayla lebih aman dibandingkan saudara kandungnya Agya karena dia memiliki Bumper depan lebih tinggi namun lain halnya jika Bumper anda ditambah Body kit sudah dipastikan akan sering nyangkut, bumper Ayla sangat mudah lepas karena dia hanya menggunakan metode popup berbahan plastic nyaris tidak ada baut untuk mengikat bemper. Jika terlalu sering lepas maka kunci / lock body akan haus dan akibatnya tidak bisa persisi lagi. Jadi saran saya jika kendaraan anda sering dibawa ke daerah yang tidak ramah standar bemmper ayla anda. Secara umum ground Clearence Ayla lebih tinggi dengan kendaraan sejenisnya jadi lebih aman.

Bagaimana dengan kondisi jalan banjir, saya sudah pernah terendam di pantura tepatnya waktu itu di indramayu jawa barat karena posisi kendaraan saya dibelakang container dan mogok, yang terjadi terendam sampe setengah body, air masuk semua scara berlahan. Namun diluar dugaan mobil tetap jalan esokanharinya saya cek ke bengkel tidak ada masalah, mungkin kebetulan mujur nasib saya he hehe.
Saat yang lain timbul masalah bunyi decit di kabin yang ditimbulkan dari engine mounting mobil saya alhamdulilah tidak ada masalah sampai saat ini.

Pengalaman di Tahun ke 2
Pernah saya dan kawan-kawan komunitas berjalan ke sumatera tepatnya Palembang dengan Ayla, semua berjalan normal, tapi lagi-lagi karena Ayla adalah City car saat diajak berjalan masuk ke pelosok menjadi forest Cars tentu tidak tepat, bagi tema-teman yang aylanya di tambah dengan body kit dipastikan semua bermasalah alias rusak akibat jalan tanah yang rusak dan tidak bersahabat. Namun demikian ketangguhannya perlu di acungi jempol apalagi soal bahan bakar. Benar-benar irit.

Ditahun ke dua saya ganti knalpot racing maklum gabung dengan komunitas jika tidak ganti kurang kekinian. Kemudian timbul masalah,
1.     saat dijalankan knalpot menyentuh per/shockbreacker belakang akibatnya bunyi, kemudian diperbaiki dan di ikat, alhasil tetap jika dimuat penuh akan terjadi benturan karena mentok
2.     solusi yang teman-teman lakukan adalah mengganti per dengan jenis per kendaraan lain, namun saya tidak melakukannya karena sayang uangnya alias ga punya duit.
3.     Saya liat, ditelaah ternyata saat muatan penuh knalpot bertabarakan dengan per, namun jika di geser sedikit ke akan lolos, al hasil saya tarik kenalpot kesamping sedikit saja, karena memang ruang geraknya cukup sempit harus tepat. Alhamdulilah skrg tidak bunyi lagi pernah dibuat keramik penuh dibalakang aman.
Ditahun kedua juga saya mengganti ban karena sudah gundul maklum tiap minggu bolak balik brebes Jakarta. Kecepatan maksimal yang pernah saya lakukan adalah 140km / jam dan itu masih sampai sekarang. Akan terasa lebih boros bahan bakar saat memacu kendaraan diatas 120km/jam. Dan fungsi Stabiliser itu dimaksimal kecepatan 120km. jadi saat anda memacu kendaraan ayla di 140km/jam seting sangat ringan dan sebetulnya sangat berbahaya jika menyetir saat kondisi lelah atau mengantuk.

Pengalaman di Tahun ke 3
Seperti layaknya manusia, kondisi mesin alat dan sebagainyapun pasti akan mengalami penurunan namun tidak signifikan tergantung kita mengurusnya. Untuk kondisi mesin saya merasakan tidak ada perubahan signifikan karena saya termasuk rajin checkup mesin J namun pada utility lainnya seperti baut atau kancing-kancing yang terbuat dari bahan pelastik beberapa ada yang lepas. Body cat tidak lagi mulus wajar karena sudah 3 tahun dan tidak pernah di polesh J plus kalo naro diluar rumah tidak dalam garasi. Di tahun ke 3 saya sudah mengganti aki sampai 2 kali. Masuk asuransi untuk memperbaiki body 2 kali. AC sampai saat ini belum di isi Freon namu masih tetap dingin dan menggigil.
Kondisi kaca mulai berjamur, kondisi wifer sudah mulai tidak rata alias sudah tidak seperti semula. Kondisi Sheat atau kursi masih baik tidak ada yang sobek. Ganti lampu depan sudah 1 kali, ganti lampu rem belakang sudah 2 kali. Kecepatan tertinggi masih bisa di 150km/jam. Syarat lurus, jalan menurun, rentang jalan panjang, kalo mau coba ya di Cipali, tidak disarankan di gatot subroto apalagi di Jl Jend Sudirman he he he.

Ditahun ke 3 juga saya ganti vanbelt karena kata bengkel sudah retak-retak. Bagi saya yang sering perjalanan jauh, kondisi rem dan ban adalah kunci utama. Sebelum yang lain di cek saya harus memastikan dulu rem dan ban. Selanjutnya adalah lampu-lampu kendaraan.

Perbedaan Rasa Kendaraan di Tahun ke 3
Ditahun ke 3 saya mulai merasakan perbedaan rasa untuk mobil Ayla saya, diantaranya adalah ;
1.     Suspensi Kendaraan yang tidak selembut awal, dan sepertinya sebelah kanan depan mobil saya agak keras akibat pernah terperosok lubang di Pantura dan terjadi benturan hebat.
2.     Suara Mobil sepertinya semakin kasar
3.     Suara-suara lain yang mulai timbul dan saya jugabelum tahu dari mana sumbernya, tidak keras dan tidak mengganggu namun jika di cermati dan didengarkan baru akan tahu.
4.     Kaca spion yang mulai lusuh dan ber jamur
5.     Kaca lampu depan yang mulai buram dan baret-baret
6.     DVD Rom yang rusak sudah tidak bisa baca, maklum merek cina J

Saran Untuk Daihatsu Ayla
Sebagai pengguna tentunya saya memiliki harapan-harapan besar terhadap Daihatsu bisa memberikan produk terbaik kepada masyarakat. Dari pengalaman menggunakan Ayla selama ini saran yang menurut saya perlu disampaikan adalah ;
1.     alangkah baiknya ada cc mesin diatas 1000
2.     harus mempercantik interior walaupun type terendah, seperti handling, head rest kedepan mungkin sekaligus aja di lengkapi.
3.     Peredam body dan suara, agar tidak terlalu bising
4.     Ukuran Ban yang dikeluarkan sebaiknya langsung saja di 14”
5.     Khusus untuk Bemper depan sebaiknya kancing dari sisi atas atau bawah gunakan kancing atau baut terbuat dari bahan besi
6.     Tambahkan wifer belakang walaupun type rendah
7.     Perbaiki lagi desain bagasi belakang
8.     Perbaiki lagi suspense, terutama untuk per atau shock breaker belakang
9.     Pasang alaram sabuk pengaman atau tambahan Signal Keselamatan berlalu lintas yang terlihat oleh Driver, mungkin untuk type atas.
10.  Tambahkan Aplikasi MAP Android untuk type atas plus nomor-nomor penting seperti Astra Word dan sebagainya di monitor Head
11.  Fungsi Kelistrikan sebaiknya di tambah karena Ayla City Car cocok untuk mereka yang beraktifitas. Seperti colokan standar Charger HP dan Notebook
12.  Aki sepertinya masalah dari sekian banyak Ayla lumayan banyak yang mengalami masalah dengan Aki / ACU

Demikian review Daihatsu Ayla setelah saya mencoba selama 3 tahun, bagaimana dengan anda ? silahkan tuliskan dikolom komentar dibawah ini.

Salam
Yono Maulana
Komunitas Daihatsu Ayla Astra Community
DAAC007

Review Pengalaman Menggunakan Daihatsu Ayla (2013-2016) Review Pengalaman Menggunakan Daihatsu Ayla (2013-2016) Reviewed by Masyon on 13.29 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.