Ah, Sudah kuduga, cinta dan harapanku hanya sia-sia, diacuhkan tak penting bak seonggok koleksi tas mahalnya, hanya dilirik namun enggan di dipakai karena merasa bosan. kesadarku sedari dulu memang agak tergadai senyum dan keramahan palsunya. sekalipun berharga hanya berlaku untuk barter yang tidak memiliki sama nilai.
tapi harapanku semua memiliki alasan, saat itu dengan begitu tegas ia nyatakan sayang, takan jauh ku darimu, bahkan akan ada ketenangan saat nanti ku disana, begitu katanya dan pintanya saat itu. seolah sebuah janji yang berarti dan akan ditepati, aku hanya mengangguk sesekali memaki pada diriku sendiri yang tak berdaya meminta pasti.
kubiarkan dia pergi, dengan harapan perbaiki diri, membawa cinta yang disimpan dalam hati, yang kemudian harapanku akan dikembalikan sesuai janji yang pernah ia yakini. Ah... sia-sia rupanya, itu hanya harpan dan mimpiku yang terlalu tinggi.
ia tetap mengumbar diri, memberikan janji dan harapan yang sama pada semua lelaki, mungkin, ya mungkin yang ia cintai, atau sekedar balas dendam atas kekecewaan hati. akupun tak mengerti sama seperti tak mengertinya dia saat aku tahu semua tentangnya.
tersenyum sinis, pada diri sendiri, ha hay,,, lihat pecundang itu datang, sambut jiwaku yang lain, mencemooh kebodohan dan kekalahan jiwaku yg ini. Diam kau! tahu apa tentang cinta tulusku, whats!? ketulusan cinta? bentak jiwaku yang lain, baru saja kau di bohongi atas nama cinta, kasi sayang dan ketulusan masih saja berani kau mengatakan cinta yang tulus ? mau sampai kapan kau lumuri harapan yang ia bangun untuk mengilangkan kesadaranmu, supaya kau menjadi manusia tanpa logika! muak aku melihat mahluk sepertimu! jiwaku yang lain pergi tak menoleh, menghilang pudar seperti asap rokok terhempas angin dari bibir mungil wanita tuna susila.
terdiam, hening, salahkah aku jika menginginkannya...
Diacuhkan Cinta dan harapan
Reviewed by Masyon
on
21.08
Rating:
kereen gan
BalasHapus