Jakarta - Parapet atau pagar beton pembatas jalur Mass Rapid
Transit (MRT) jatuh dan menimpa kendaraan seorang pemotor. Polda Metro
Jaya akan berkoordinasi dengan PT MRT terkait peristiwa ini.
"Ya itukan kecelakaan ya. Tentunya nanti kita akan komunikasi dengan (PT) MRT sendiri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (4/11/2017).
Polda juga sudah mendengar mengenai korban dan pertanggungjawaban dari PT MRT. Namun, Argo mengatakan pihaknya akan memastikan penyebab jatuhnya parapet
"Nanti kita cek apa itu benar ambruk, untuk kondisinya kan memenuhi
syarat ya. Jadi nanti kita cek jangan sampai ada kecelakaan lagi,"
tegasnya.
Jatuhnya parapet terjadi pada Jumat (3/11) sekitar pukul 22.00 WIB saat pekerja PT MRT Jakarta tengah memasang overhead catenary system (OCS) parapet dengan beban 3 ton menggunakan crane berkapasitas 10 ton.
Truk crane lalu kehilangan keseimbangan sehingga parapet jatuh dan menimpa pengendara motor yang melintas. Motor berpelat nomor B-4336-SDB itu kemudian ringsek pada bagian depan. Sementara pengendaranya yang sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), sudah kembali ke rumah karena hanya mengalami luka ringan.
Pihak PT MRT mengakui adanya kelalaian yang dilakukan pihak kontraktor. Saat ini masih melakukan investigasi masih dilakukan terhadap 2 perusahaan subkontraktor yakni Atmajaya dan BAP. Hasilnya akan Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim juga berkata akan mengoordinasikan hasilnya kepada pihak berwajib.
"Jadi kami selesaikan itu. Nanti hasil dari investigasi akan kami berikan kepada termasuk pihak kepolisian, karena adanya damages terhadap property motor, dan ada korban yang terluka, makanya polisi melakukan investigasi. Makanya kita akan share pada mereka (polisi) juga," tuturnya.
Gubernur Telepon Diret MRT
akibat kecelakaan tersebut gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan menelepon Dirut PT MRT tengah malam. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan PT MRT lebih berhati-hati dalam mengerjakan proyek mass rapid transit (MRT). Ia juga meminta MRT meninjau letak permasalahan sehingga terjadi insiden jatuhnya parapet atau pagar pembatas jalur MRT di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan.
"Harus lebih hati-hati dan pengelola MRT supaya me-review di mana letak masalahnya sehingga tidak berulang," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (4/11/2017).
"Ya itukan kecelakaan ya. Tentunya nanti kita akan komunikasi dengan (PT) MRT sendiri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (4/11/2017).
Polda juga sudah mendengar mengenai korban dan pertanggungjawaban dari PT MRT. Namun, Argo mengatakan pihaknya akan memastikan penyebab jatuhnya parapet
Jatuhnya parapet terjadi pada Jumat (3/11) sekitar pukul 22.00 WIB saat pekerja PT MRT Jakarta tengah memasang overhead catenary system (OCS) parapet dengan beban 3 ton menggunakan crane berkapasitas 10 ton.
Truk crane lalu kehilangan keseimbangan sehingga parapet jatuh dan menimpa pengendara motor yang melintas. Motor berpelat nomor B-4336-SDB itu kemudian ringsek pada bagian depan. Sementara pengendaranya yang sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), sudah kembali ke rumah karena hanya mengalami luka ringan.
Pihak PT MRT mengakui adanya kelalaian yang dilakukan pihak kontraktor. Saat ini masih melakukan investigasi masih dilakukan terhadap 2 perusahaan subkontraktor yakni Atmajaya dan BAP. Hasilnya akan Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim juga berkata akan mengoordinasikan hasilnya kepada pihak berwajib.
"Jadi kami selesaikan itu. Nanti hasil dari investigasi akan kami berikan kepada termasuk pihak kepolisian, karena adanya damages terhadap property motor, dan ada korban yang terluka, makanya polisi melakukan investigasi. Makanya kita akan share pada mereka (polisi) juga," tuturnya.
Gubernur Telepon Diret MRT
akibat kecelakaan tersebut gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan menelepon Dirut PT MRT tengah malam. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan PT MRT lebih berhati-hati dalam mengerjakan proyek mass rapid transit (MRT). Ia juga meminta MRT meninjau letak permasalahan sehingga terjadi insiden jatuhnya parapet atau pagar pembatas jalur MRT di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan.
"Harus lebih hati-hati dan pengelola MRT supaya me-review di mana letak masalahnya sehingga tidak berulang," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (4/11/2017).
Ngeri Beton Proyek MRT Jatuh dan Timpa Pemotor
Reviewed by Masyon
on
16.08
Rating:
Tidak ada komentar: